fenomena berikut yang menunjukkan adanya variasi pada makhluk hidup adalah

Adapunbeberapa bentuk perubahan sosial adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Struktural. Perubahan struktural adalah perubahan yang mendasar yang terjadi di masyarakat sehingga mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu contohnya adalah adanya perubahan sistem pemerintahan yang awalnya berbentuk monarki menjadi republik. 2. Berbagaimakhluk hidup yang kelihatannya sangat berbeda ternyata masih menunjukkan unsur persamaan. Unsur persamaan yang dimiliki semua sel makhluk hidup adalah adanya protoplasma yang di dalamnya terdapat materi genetic berupa molekul DNA dan RNA. Adanya unsur persamaan dapat dipakai untuk menentukan hubungan kekerabatan. contohpentingnya keanekaragaman hayati untuk kehidupan masyarakat, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen spesies dan ekosistem di suatu daerah ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati yaitu faktor genetik dan faktor luar faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil Adanyaperbedaan susunan perangkat dasar gen pada setiap individu menjadi dasar terhadap adanya keanekaragaman gen. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanakaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes Pneumatoforaadalah akar napas yang mencuat ke permukaan air. Akar nafas ini adalah akar yang sudah mengalami spesialisasi sehingga bisa berfungsi untuk pertukaran gas. Tumbuhan yang memiliki akar nafas adalah A. Rhizophora apiculata (bakau). Nah, itu tadi beberapa contoh soal dan pembahasan SIMAK UI Biologi. Pourquoi Je Ne Rencontre Pas D Homme. Mahasiswa/Alumni Institut Pertanian Bogor13 April 2022 0440Halo Fadillah, Kakak bantu jawab ya Fenomena adanya variasi pada makhluk hidup itu bisa disebut dengan keanekaragaman tingkat gen seperti buah pada durian ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil. Mari kita bahas yuk! Keanekaragaman gen merupakan keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis. Misalnya yaitu tanaman bunga mawar putih, bunga mawar merah, dan mawar kuning yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga. Contoh lain dari keanekaragaman gen atau variasi yaitu - Buah durian ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil. - Buah pisang ada yang memiliki ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan rasa daging buah yang berbeda-beda. Pisang memiliki berbagai varietas, antara lain pisang raja sereh, pisang raja uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe. - Varietas mangga seperti mangga manalagi, cengkir, golek, gedong, apel, kidang, dan bapang. - Pada spesies hewan seperti warna rambut pada kucing, ada yang berwarna hitam, putih, abu-abu, dan cokelat. Jadi, fenomena adanya variasi pada makhluk hidup itu bisa disebut dengan keanekaragaman tingkat gen seperti buah pada durian ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil. Semoga menjawab ya Jakarta - Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang dilihat dari berbagai hal, termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem. Lantas apa faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?Secara umum, keanekaragaman hayati atau disebut juga dengan biodiversitas dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan tersebut bisa muncul karena adanya faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada berbagai tingkat, seperti tingkat genetik, individu, atau Faktor keanekaragaman tingkat genetikDilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, faktor yang pertama adalah keanekaragaman tingkat genetik atau adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami atau keanekaragaman tingkat genetik- variasi jenis kelapa kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor- variasi jenis padi IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya- variasi jenis anjing anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya- variasi jenis bunga mawar Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina2. Faktor keanekaragaman tingkat individu/jenisFaktor yang membentuk keanekaragaman selanjutnya adalah faktor tingkat individu atau jenis. Secara umum, dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan keanekaragaman tingkat individu/jenis- Famili Fellidae kucing, harimau, singa- Famili Palmae kelapa, aren, palem, siwalan, lontar- Famili Papilionaceae kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri- Familia gramineae rumput teki, padi, jagung- Genus Ipomoea ketela rambat Ipomoea batatas dan kangkungan Ipomoea crassicaulis- Genus Ficus pohon beringin Ficus benjamina dan pohon Preh Ficus ribes3. Faktor keanekaragaman tingkat ekosistemTerakhir adalah faktor tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup komponen biotik dan lingkungannya komponen abiotik.Pada umumnya, setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang kondisi lingkungan makhluk yang hidup di setiap ekosistem ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut akhirnya menyebabkan adanya ragam jenis makhluk hidup yang ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut Gen -> keanekaragaman gen -> keanekaragaman jenis -> keanekaragaman ekosistemContoh keanekaragaman tingkat ekosistem- Ekosistem LumutEkosistem lumut mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut dan terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung, perbukitan, lembah dan daerah dekat yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu Ekosistem Hutan Berdaun JarumEkosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau Ekosistem Hutan Hujan TropisEkosistem hutan hujan tropis memiliki aneka tumbuhan yang bermacam-macam. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, contohnya adalah hutan-hutan di Indonesia dengan jutaan spesies yang hidup di Ekosistem Padang RumputEkosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan Ekosistem Padang PasirSalah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis Ekosistem PantaiEkosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung 3 faktor yang membentuk keanekaragaman hayati. Semoga detikers semakin paham, ya! Simak Video "Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan" [GambasVideo 20detik] faz/lus Lucid dream adalah fenomena ketika seseorang sadar bahwa mereka sedang bermimpi, tetapi tidak meninggalkan keadaan mimpi. Dalam beberapa kasus, si pemimpi dapat mengendalikan lingkungan dream terjadi selama siklus tidur REM rapid eye movement, yaitu periode tidur yang sangat dalam yang ditandai dengan gerakan mata, pernapasan lebih cepat, dan aktivitas otak yang lebih tinggi. Berikut adalah enam fakta menarik tentang lucid dream yang mungkin belum kamu Lucid dream dapat dilatih dan diinduksiilustrasi sorot mata PicchiottinoAda beberapa teknik yang dapat membantu kamu mengalami lucid dream, seperti MILD mnemonic induction of lucid dreams, WILD wake-induced lucid dreams, dan reality testing. Teknik-teknik ini melibatkan penggunaan ingatan, kesadaran, dan niat untuk memasuki keadaan lucid MILD dikembangkan oleh Stephen LaBerge, seorang peneliti lucid dream dari Stanford University. Teknik ini mengharuskan kamu mengulang pernyataan seperti “Saya akan sadar bahwa saya sedang bermimpi” sebelum tidur dan mengingat mimpi terakhir WILD memanfaatkan transisi antara terjaga dan tertidur untuk memasuki lucid dream secara langsung. Teknik ini membutuhkan kamu untuk tetap sadar saat tubuh kamu menjadi rileks dan mengalami halusinasi reality testing melibatkan melakukan pemeriksaan saat terjaga dan tertidur untuk menentukan apakah kamu sedang bermimpi atau tidak. Misalnya, kamu mungkin mencoba menekan jari kamu ke dinding untuk melihat apakah kamu sedang bermimpi. Jika tidak, dinding yang kokoh akan menghentikan jari mimpi, bagaimanapun, jari kamu mungkin hanya melewati dinding. Kamu juga dapat meningkatkan kemungkinan lucid dream dengan meningkatkan kualitas tidur kamu, menghindari gangguan sebelum tidur, dan menjaga buku harian Lucid dream memiliki berbagai manfaatilustrasi sorot mata PicchiottinoBeberapa penelitian menunjukkan bahwa lucid dream dapat membantu kamu mengurangi kecemasan, meningkatkan keterampilan motorik, memecahkan masalah yang membutuhkan kreativitas, dan meningkatkan kreativitas kamu. Lucid dream juga dapat berfungsi sebagai terapi untuk orang-orang yang mengalami mimpi buruk, karena mereka dapat mengubah cerita dan akhir dari mimpi studi oleh Ursula Voss dan rekan-rekannya menemukan bahwa orang-orang yang dilatih untuk mengalami lucid dream melaporkan penurunan frekuensi mimpi buruk dan peningkatan kesejahteraan studi lain oleh Daniel Erlacher dan Michael Schredl menemukan bahwa orang-orang yang berlatih gerakan sederhana seperti mengetuk jari-jari mereka lebih cepat dalam lucid dream menunjukkan peningkatan kinerja saat studi oleh Patrick Bourke dan Hannah Shaw menemukan bahwa orang-orang yang mengalami lucid dream lebih baik dalam memecahkan masalah yang melibatkan kreativitas daripada orang-orang yang tidak. Banyak orang yang menggunakan lucid dream sebagai cara untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau mendapatkan wawasan dari karakter-karakter dalam mimpi Lucid dream berhubungan dengan metakognisiilustrasi sorot mata PicchiottinoMetakognisi adalah kemampuan untuk menyadari dan memahami proses pikir kamu sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa lucid dream dan fungsi metakognitif berbagi sistem saraf yang serupa. Ini berarti bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi untuk memantau pikiran mereka sendiri mungkin lebih cenderung mengalami lucid itu, ukuran bagian depan otak, yaitu korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas tingkat tinggi seperti membuat keputusan dan mengingat memori, lebih besar pada orang-orang yang mengalami lucid dream. Sebuah studi oleh Elisa Filevich dan rekan-rekannya menggunakan MRI magnetic resonance imaging untuk mengukur volume korteks prefrontal pada orang yang sering mengalami lucid dream dan orang yang jarang atau tidak pernah mengalami lucid menemukan bahwa korteks prefrontal lebih besar pada kelompok pertama. Studi ini juga menunjukkan bahwa aktivitas di korteks prefrontal lebih tinggi pada orang-orang yang mengalami lucid dream saat mereka menyelesaikan tes metakognitif saat terjaga. Studi ini menunjukkan adanya hubungan antara lucid dream dan metakognisi, khususnya dalam hal pemantauan pikiran. Baca Juga Lucid Dream Definisi, Proses, Manfaat hingga Dampaknya! 4. Lucid dream dapat terjadi di luar siklus tidur REMilustrasi sorot mata PicchiottinoMeskipun lucid dream paling sering terjadi selama tidur REM, ada bukti bahwa lucid dream juga dapat terjadi di luar fase tidur ini. Beberapa peneliti percaya bahwa lucid dream mungkin merupakan semacam “keadaan antara” di mana kamu tidak sepenuhnya terbangun tetapi tidak sepenuhnya tertidur ini mungkin terkait dengan fenomena hypnagogia dan hypnopompia, yaitu pengalaman sensori aneh yang dapat terjadi saat kamu mulai tertidur atau bangun. Sebuah studi oleh Ursula Voss dan rekan-rekannya menggunakan EEG electroencephalography untuk mengukur aktivitas listrik otak pada 27 orang yang dilatih untuk mengalami lucid dream dan orang yang tidak. Mereka menemukan bahwa lucid dream terjadi pada tahap tidur yang berbeda-beda, mulai dari tahap 1 hingga tahap juga menemukan bahwa lucid dream ditandai oleh peningkatan aktivitas gamma frekuensi tinggi di korteks frontal dan temporal, yang menunjukkan kesadaran diri dan kontrol volisional. Studi ini menunjukkan adanya variasi dalam waktu dan karakteristik dari lucid Lucid dream dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternalilustrasi sorot mata PicchiottinoLucid dream dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kemunculan dan isi dari lucid dream kamu, seperti suhu ruangan, cahaya, suara, obat-obatan, dan makanan. Misalnya, suhu ruangan yang dingin dapat meningkatkan frekuensi mimpi buruk, sedangkan cahaya merah dapat meningkatkan kesadaran dalam mimpi. Beberapa obat-obatan dan makanan juga dapat mempengaruhi intensitas dan durasi dari mimpi studi oleh Tadas Stumbrys dan rekan-rekannya meneliti pengaruh suhu ruangan terhadap kualitas mimpi pada 50 orang dewasa sehat. Mereka menemukan bahwa suhu ruangan yang dingin 16°C dikaitkan dengan peningkatan jumlah mimpi buruk dibandingkan dengan suhu ruangan yang hangat 24°C.Sebuah studi lain oleh Daniel Erlacher dan rekan-rekannya meneliti pengaruh cahaya merah terhadap kemampuan bermimpi lucid pada 22 orang yang dilatih untuk mengalami lucid dream dengan menggunakan topeng tidur yang memancarkan cahaya merah. Mereka menemukan bahwa cahaya merah dapat meningkatkan frekuensi dan durasi dari lucid dream dibandingkan dengan cahaya hijau atau tidak ada obat-obatan, seperti galantamine dan donepezil, yang meningkatkan kadar asetilkolin di otak, juga dapat meningkatkan kemungkinan lucid dream jika dikonsumsi sebelum tidur. Selain itu, beberapa makanan yang mengandung asetilkolin atau prekursornya, seperti keju, telur, dan kacang-kacangan, juga dapat berpengaruh pada mimpi Lucid dream dapat menjadi sumber inspirasiilustrasi sorot mata PicchiottinoBanyak orang yang menggunakan lucid dream sebagai cara untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau mendapatkan wawasan dari karakter-karakter dalam mimpi mereka. Beberapa orang bahkan dapat berkolaborasi dengan karakter-karakter dalam mimpi mereka untuk menciptakan karya seni, musik, atau dream dapat menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi orang-orang yang kreatif. Sejumlah seniman dan penulis terkenal diketahui terinspirasi oleh lucid dream mereka. Misalnya, Salvador Dali menggambarkan pengalamannya dalam melukis The Persistence of Memory sebagai “mimpi yang sadar”. Paul McCartney mengatakan bahwa melodi lagu Yesterday muncul dalam mimpinya. Mary Shelley mengaku mendapatkan ide untuk novel Frankenstein dari mimpi buruknya yang dream juga dapat membantu orang-orang mengembangkan keterampilan atau bakat mereka. Misalnya, seorang pemusik dapat berlatih memainkan alat musik dalam mimpi mereka, atau seorang atlet dapat berlatih gerakan olahraga mereka dalam mimpi dream adalah fenomena yang menarik dan bermanfaat bagi kehidupan kamu. Dengan lucid dream, kamu dapat mengendalikan mimpi kamu, mengurangi mimpi buruk, meningkatkan kreativitas, dan mendapatkan inspirasi. Kamu juga dapat melatih dan menginduksi lucid dream dengan berbagai teknik yang telah kami jelaskan. Jadi, apakah kamu tertarik untuk mencoba lucid dream? Atau mungkin kamu sudah pernah mengalaminya? Baca Juga 5 Dampak Lucid Dream bagi Kesehatan, Bisa Membahayakan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Keanekaragaman hayati biodiversitas adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan seluruh variasi gen, jenis spesies, dan ekosistem di suatu tempat. Konsep ini didasari pada prinsip bahwa tidak ada makhluk hidup yang sama persis di dunia ini. Setiap makhluk hidup memiliki wujud, sifat, dan perilaku yang berbeda. Aneka ragam sifat atau bentuk makhluk hidup inilah yang membentuk sebuah keanekaragaman hayati di dunia. A. Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati berdasarkan tingkat keragamannya dibagi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat gen, tingkat jenis spesies, dan keragaman tingkat ekosistem. 1. Keanekaragaman Gen Keanekaragaman tingkat gen merupakan keragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekargaman gen dapat mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal kenaekaragaman warna kulit manusia. Di samping itu, keanekaragaman gen pada manusia juga terlihat pada perbedaan warna mata, bentuk rambut, dan lain-lain. Keanekaragaman pada manusia tersebut dipengaruhi oleh perangkat pembawa sifat yang disebut gen. 2. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman hayati jenis menunjukkan adanya variasi pada makhluk hidup sntsrjenis dalam satu marga genus. Keanerakagaman jenis lebih mudah diamati daripada kenakeragaman gen. Sebagai contoh, tumbuhan kentang Solanum tuberosum dan tomat Solanum lycopersicum, keduanya termasuk dalam genus yang sama yaitu solanum. Namun, keduanya mempunyai ciri fisik yang berbeda. Perbedaan antarjenis makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam satu jenis. 3. Keanekaragaman Ekosistem Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis juga berarti perbedaan iklim. Pada iklim yang berbeda terdapat perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini mengakibatkan perbedaan tumbuhan flora dan hewan fauna yang hidup di daerah tersebut. Ekosistem merupakan sustu sistem ekologi yang terbentuk oleh adanya hubungan timbal balik yang tak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan tempat tinggalnya. B. Keanekaragaman Hayati Di Indonesia Indonesia memiliki biodiversias makhluk hidup yang sangat tinggi sehingga disebut negara megabiodiversitas. Tingginya biodiversitas di Indonesia terlihat dari berbagai ekosistem yang ada di Indonesia. Ada ekosistem pantai, hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan sabana. Setiap ekosistem tersebut memiliki diversitas tersendiri. 1. Keanekaragaman Flora di Indonesia Flora di Indonesia termasuk dalam kawasan flora Melanesia, yaitu suatu daerah luas yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. Persebaran jenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Hutan hujan tropis di Kalimantan mempunyai keanekaragman paling tinggi. Sumatra dan Papua juga sangat kaya jenis tumbuhan. Adapun hutan di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda mempunyai diversitas tumbuhan lebih rendah. Beberapa jenis tumbuhan khas Indonesia antara lain durian Durio zibethinus, sukun Artocarpus communis, bunga Rafflesia Rafflesia arnoldi, dan meranti Shorea sp.. 2. Keanekaragaman Fauna di Indonesia Selain keanekaragaman hayati floranya tumbuhan yang melimpah, Indonesia juga memiliki keragaman fauna hewan yang melimpah. Indonesia memiliki 12% jenis hewan mamalia dunia, 16% jenis reptil dan amfibi, serta 12% jenis burung. Sebagaimana flora, persebaran fauna di Indonesia juga tidak merata. Wallace membagi dua wilayah utama persebaran fauna dengan menggambar garis khayal di sebelah timur Kalimantan dan Bali. Garis ini memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan timur. Daerah barat oriental mencakup Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Daerah timur Australian meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Contoh fauna oriental yaitu gajah Elephas maximus, banteng Bos sondaicus, dan harimau Panthera tigris. Adapun contoh fauna Australian yaitu kanguru pohon Dendrolagus ursinus, kuskus Spilocuscus maculatus, dan burung cenderawasih Paradisae minor. Belakangan, seorang ahli zoologi bernama Weber membuat sebuah garis khayal di sebelah timur Sulawesi memanjang ke utara sampai kepulauan Aru, Nusa Tenggara. Menurut Weber, hewan-hewan di Sulawesi tidak sepenuhnya bisa kita kelompokkan sebagai fauna Australian. Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam kelompok fauna peralihan yaitu anoa Bubalus depressicornis, burung maleo Macrocephalon maleo, dan singapuar Tarsius spectrum. C. Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati Keagiatan manusia sangat berpengaruh terhadap keragaman makhluk hidup. Beberapa kegiatan manusia yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan biodiversitas sebagai berikut. Perusakan habitat, misal penebangan hutan atau penggundulan hutan untuk bahan kimia secara berlebihan, misal pada pupuk dan pestisida lingkungan dari limbah pabrik dan rumah tangga. Sementara itu, kegiatan manusia yang dapat meningkatkan biodiversitas sebagai berikut. Penghijauan atau reboisasi bibit unggul, misal dengan kawin silang untuk menghasilkan varietas baru. D. Usaha Pelestarian Biodiversitas Di Indonesia Upaya pelestarian keragaman hayati di Indonesia meliputi dua hal pokok berikut. Pengembangan seca in situ pengembangbiakan di dalam habitat aslinya, misal Taman Nasional Ujungkulon dan Taman Nasional Bali secara ex situ pengembangan di luar habitat aslinya, tetapi lingkungan dibuat mirip dengan aslinya, misal penangkaran harimau di kebun binatang. Usaha pemerintah dalam pelestarian biodiversitas antara lain dengan mendirikan kawasan konservasi. Beberapa contoh kawasan konservasi di Indonesia yaitu Taman Nasional Gunung Leuser di Provinsi Aceh. Ada juga suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi, serta Cagar Alam Gunung Muntis di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pembangunan kawasan konservasi terutama bertujuan untuk melindungi hewan langka atau tumbuhan dari kepunahan. E. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati Para ilmuwan mempelajari keragaman hayati makhluk hidup yang melimpah dengan cara melakukan pengelompokan klasifikasi. Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Sistem klasifikasi sifatnya dinamis, artinya terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Sampai saat ini dikenal tiga sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sistem artifisial buatan, sistem alami, dan sistem filogenetik. Keanekaragaman Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbeda. Melalui pengamatan, kita dapat membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk hidup tanpa dibuat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan. Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya. Berbagai jenis tumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati adalah keanakaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi, gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah. Keanekaragaman hayati meliputi; variasi bentuk ukuran,warna, dan sifat- sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing. Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau keanekaragaman dari organisme dalam suatu spesies. Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup baik itu hewan tumbuhan maupun manusia akan terlihat adanya persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi karena adanya sifat-sifat menurun dan adanya pengaruh lingkungan. Hewan, tumbuhan dan manusia juga mempunyai variasi antara lain dalam bentuk, warna dan ukuran. Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari, kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu Keanekaragaman gen Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan gen yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. Keanekaragaman jenis spesies Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Keanekaragaman ekosistem Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Tujuan Dan Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Penjelasannya Ciri-Ciri Makhluk Hidup Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut Bernafas Semua makhluk hidup melakukan proses pernafasan. Bernafas adalah proses mengambil udara O2 dari luar dan mengeluarkan udara CO2 dari dalam tubuh. Proses pernafasan pada makhluk hidup berbeda-beda, tergantung pada jenis dan tempat hidupnya. Bergerak Bergerak merupakan ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Untuk melakukan gerakan tersebut manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakannya tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar. Makan Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Iritabilitas Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Rangsangan dapat disebabkan oleh faktor luar tubuh. Contohnya mata kita akan mengedip bila terkena cahaya yang silau. Tumbuh Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh, sehingga ukuran tubuh bertambah dan tidak bisa mengecil kembali. Berkembang Biak Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Adaptasi Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya desebut habitat. Memerlukan suhu tertentu Semua makhluk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5° C – 30° C. Untuk jenis bakteri dapat bertahan sampai suhu 80° C, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0° C – 43° C. Ekskresi Mengeluarkan Zat Sisa Zat sisa dari proses reproduksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas, ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia yaitu paru-paru mengeluarkan CO2, kulit mengeluarkan keringat, dan ginjal mengeluarkan urine. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Dasar-Dasarnya Keanekaragaman Hayati Berdasarkan Tingkat Keragaman Keanekaragaman makhluk hidup tumbuh dan berkembang dari keanekaragaman jenis, keanekaragaman genetis, dan keanekaragaman ekosistem. Karena ketiga keanekaragaman ini saling berkaitan dan tidak terpisahkan, maka dipandang sebagai satu keseluruhan totalitas yaitu keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman makhluk hidup menunjukkan adanya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkat jenis, tingkat gen, dan tingkat ekosistem. 1. Keanekaragaman Jenis Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis interspesies dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Hal ini karena perbedaan antar spesies makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies. Misal tumbuhan kentang, tomat, dan terung. Ketiganya termasuk dalam genus yang sama yaitu solanum. Namun, ketiganya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda. Dalam populasi dikenal istilah spesiasi. Spesiasi adalah proses terbentuknya spesies baru. Apabila terjadi spesiasi, jumlah spesies dalam satu marga bertambah sehingga keanekaragaman jenis bertambah. Namun keanekaragaman gen dalam spesies asal menjadi berkurang. 2. Keanekaragaman Gen Setiap populasi mempunyai sifat genetik tertentu. Individu-individu sejenis ini mempunyai kerangka dasar komponen genetis yang sama kromosomnya sama tetapi memiliki komponen faktor keturunan yang berbeda. Misalnya rasa manis dan asam pada mangga yang berwarna kuning. Keanekaragaman gen menentukan keanekaragaman jenis individu, meski jenisnya sama tetapi memiliki gen yang tidak sama bila dibandingkan dengan individu lain dalam kelompok tersebut. Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antar individu sejenis. Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata biru, hitam, dan coklat, ukuran tubuh, warna kulit hitam, putih, sawo matang, kuning, serta bentuk rambut lurus, ikal, dan keriting. Keanekaragaman sifat tersebut diakibatkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen. Gen adalah substansi terkecil atau unit dasar yang membangun faktor keturunan. Melalui gen inilah sifat-sifat dari induk diwariskan kepada keturunannya. Perbedaan gen variasi gen pada setiap makhluk hidup mengakibatkan sifat genotipe dan sifat fenotipe pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Keanekaragaman gen dapat terjadi akibat perkawinan antar makhluk hidup sejenis satu spesies. Keanekaragaman gen juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang. Keanekaragaman gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. 3. Keanekaragaman Ekosistem Ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan faktor biotik makhluk hidup dan faktor abiotik mineral, udara, air, tanah, dll. yang berinteraksi satu sama lain. Indonesia memiliki makhluk hidup yang bervariasi, sehingga ekosistem yang terbentuk juga beragam. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam ekosistem. Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim. Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan flora dan hewan fauna yang hidup di suatu daerah. Indonesia memiliki kurang lebih 47 ekosistem alami yang berbeda mulai dari ekosistem salju abadi sampai berbagai macam ekosistem hutan dataran rendah dan padang rumput. Ada juga ekosistem danau, rawa, terumbu karang, dan hutan bakau Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 10 Pengertian Makhluk Hidup Menurut Para Ahli Terlengkap Variasi Keanekaragaman Makhluk Hidup Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Variasi adalah hasil adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Berikut ini dicantumkan beberapa gejala adaptasi Homolog Dua organ alat tubuh dikatan homolog jika mereka mempunyai asal secara embriologik yang sama. Misalnya alat gerak ekstremitas ikan paus dan kuda adalah homolog. Homologi ini dipakai sebagai ukuran kekerabatan makhluk hidup. Analogi Dua organ dikatakan bila mereka menunjukkan fungsi yang sama. Misalnya, insang ikan dan paru-paru kadal, fungsinya sama yaitu sebagai alat bernafas. Dua organ ini dikatakan satu kaidah evolusi yang mengatakan bahwa kesamaan struktur dari makhluk hidup yang bukan bersumber dari satu nenek moyang memiliki persamaan fungsi. Secara singkat dapat dikatakan “persamaan struktur, persamaan fungsi”. Homoplasi Dua organ dikatakan homoplastik bila mereka memiliki persamaan bentuk walaupun asalnya berbeda tidak homolog. Gejala homoplastik adalah hasil akibat dari adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya kaki belakang belalang dan kaki belakang kuda. Transformasi Dua organ atau lebih dikatakan menunjukkan gejala transformasi bila mereka adalah homolog tetapi bentuk dan fungsinya berbeda. Misalnya, sirip depan ikan paus untuk berenang dan berbentuk dayung, sayap burung untuk terbang dan berbentuk kipas, dan tangan manusia untuk memegang dan berbentuk tongkat. Konvergensi Dua atau lebih makhluk hidup dikatakan berkonvergensi bila mereka berbeda dalam jenis, tetapi struktur atau bentuk badannya sangat mirip. Persamaan struktur ini adalah akibat dari adaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, amati dan bandingkan semua hewan laut, yang bersama-sama hidup disuatu lautan. Bentuk tubuhnya sama semua seperti kapal selam. Bandingkan bentuk tubuh ikan hiu, ikan paus, anjing laut, semua ikan pisces, dan lumba-lumba. Semua bentuk tubuhnya streamline seperti kapal selam. Artinya, ujung depan dan ujung belakang lancip. Divergensi Adalah gejala yang menunjukkan struktur yang bervariasi, walaupun meraka sama-sama berasal dari satu nenek moyang, satu sumber. Inipun adalah akibat dari adaptasi terhadap lingkungannya. Perhatikan perbedaan struktur antara kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, kanguru, dan sapi. Bentuk tubuhnya struktur sangat bervariasi berbeda-beda walaupun mereka semua termasuk mamalia hewan menyusui. Inilah yang disebut gejala divergensi. Filogeni Adalah sejarah perkembangan filum atau takson makhluk hidup menggambarkan sejarah keturunan atau silsilah semua makhluk hidup yang sekarang masih ada, misalnya variasi struktur pada filogeni kuda. Ontogeni Adalah sejarah perkembangan satu individu. Misalnya variasi struktur pada ontogeni manusia. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 16 Ciri-Ciri Makhluk Hidup Hewan Dan Tumbuhan Beserta Gambarnya Cara Mempelajari Keanekaragaman Makhluk Hidup Lalu bagimana cara kita untuk dapat mempelajari banyaknya keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini ?? dalam hal ini untuk mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berjuta-juta jenis makhluk hidup, para ilmuwan menerapkan sistem tertentu yaitu dengan menggunakan klasifikasi makhluk hidup. Andaikan suatu hari apabila anda menemukan “ suatu makhluk hidup ”, lalu bagaimana cara nada untuk menggolongkan makhluk hidup tersebut ?? Termasuk jenis tumbuhan ataukah jenis hewan ?? bagaimana cara anda untuk melakukannya ?? Penggolongan Sebagai Hewan Apabila makhluk hidup tersebut anda golongkan sebagai hewan, maka untuk langkah pertama yang bisa anda lakukan ialah dengan mengetahui terlebih dahulu yakni ciri-ciri yang bisa dilihat dan diamati terlebih dahulu, misalnya seperti tingkah laku, penampilan, makanan, cara berkembang biak dan lain sebagainya. Penggolongan Sebagai Tumbuhan Adapun bila makhluk hidup itu anda golongkan sebagai tumbuhan, coba ingat-ingat kembali tentang ciri-ciri dari dunia tumbuhan seperti tempat tumbuh, batang, bentuk daun dan bagian-bagian yang lainnya. Selain itu untuk dapat membedakan antara golongan tumbuhan dan hewan bisa diamati dari geraknya, hewan dapat bergerak bebas pindah tempat sedangkan tumbuhan hanya bergerak di tempat. Untuk itulah perlu adanya klasifikasi makhluk hidup. Setelah begitu mengetahui ciri-ciri dari makhluk hidup, tentunya sudah dapat mengetahui bahwa klasifikasi merupakan suatu cara untuk pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu, seperti contoh di atas. Para ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Dengan demikian makin banyak persamaan dikatakan makin dekat pula tali kekerabatannya. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi, maka makin maju pula para ilmuwan dalam mengelompokkan makhluk hidup dan makin teliti serta terinci untuk mengamati perbedaan-perbedaan yang bisa diungkap. Dalam menggolongkan makhluk hidup, maka kita tidak berhenti hanya sampai pernyataan bahwa sesuatu tergolong tumbuhan atau hewan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Objek Biologi Tingkat Organisasi Kehidupan Beserta Penjelasannya Penyebab Keanekaragaman Makhluk Hidup Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman makhluk hidup adalah Mutasi adalah peristiwa perubahan yang disebabkan oleh faktor internal seperti materi genetik atau faktor lingkungan, seperti radiasi dan suhu. Rekombinasi adalah proses atau peristiwa yang berakibat terbentuknya kombinasi gen baru pada kromosom. Individu baru dari reproduksi seksual akan memiliki faktor keturunan dari kedua induknya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli Keanekaragaman Hayati di Indonesia Keanekaragaman Flora di Indonesia Keanekaragaman hayati flora yang dimiliki Indonesia mencapai 11% dari seluruh spesies flora yang ada di bumi. Flora di Indonesia termasuk dalam kawasan flora Malesiana. Persebaran jenis tumbuhan di Indonesia tidaklah merata. Hutan hujan tropis di Kalimantan merupakan daerah yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang paling tinggi. Sumatra dan Papua juga sangat kaya jensi tumbuhan. Adapun hutan di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang lebih rendah. Hutan di daerah Malesiana memiliki kurang lebih spesies tumbuhan tingkat tinggi. Hutan ini didominasi oleh pepohonan dari famili Dipterocarpaceae, yaitu tumbuhan yang dapat tumbuh tinggi dan batangnya berukuran besar sehingga membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae di antaranya sebagai berikut Keruing Dipterocarpus sp. Meranti Shorea sp. Ramin Gonystylus bancanus Pohon kapur Dryobalanops aromatica Sebagian hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis. Hutan ini bercirikan adanya pepohonan berkanopi rapat dan banyak tumbuhan liana tumbuhan yang tumbuh memanjat. Tumbuhan yang mendominasi hutan ini di antaranya sebagai berikut. Durian Durio zibethinus Mangga Mangifera indica Sukun Artocarpus communis Rotan Calamus sp. Keempat jenis tumbuhan ini banyak tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Di Indonesia juga ada tumbuhan endemik. Tumbuhan endemik yaitu tumbuhan yang hanya ada di daerah tertentu. Contoh tumbuhan endemik Indonesia yaitu Rafflesia. Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan endemikn di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh. Flora terbagi menjadi tiga bagian di antaranya sebagai berikut. Flora Endemik, yang meliputi Rafflesia arnoldii, meranti, dan matoa Pometia pinnata. Flora Asli Indonesia, misal bunga melati. Flora Langka, yang meliputi cendana Santalum album, balam suntai Palaquium walsurifolium, sawo kecik, bayur Pterospermum sp., dan pohon damar. Keanekaragaman Fauna di Indonesia Indonesia memiliki keanekaragaman fauna yang melimpah. Indonesia memiliki 12% jenis Mammalia dunia, 16% jenis Reptilia dan Amphibi dunia, serta 12% jenis burung dunia. Meskipun demikian, persebaran fauna di Indonesia tidaklah merata. Pada awalnya Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Berdasarkan pengamatannya, pada tahun 1859 Wallace menetapkan dua wilayah utama persebaran fauna dengan menggambar garis batas di sebelah timur Kalimantan dan Bali, memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan timur. Jadi, garis Wallace memisahkan daerah Oriental Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan dengan daerah Australian yang meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Setelah Wallace membagi garis persebaran flora dan fauna di Indonesia, seorang ahli zoologi bernama Weber juga melakukan penelitian tentang penyebaran hewan-hewan di Indonesia. Menurut Weber, hewan- hewan di Sulawesi tidak dapat sepenuhnya dikelompokkan sebagai fauna Australian. Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki sifat seperti fauna Oriental. Weber membuat sebuah garis khayal di sebelah timur Sulawesi memanjang ke Utara sampai Kepulauan Aru, Nusa Tenggara Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Hewan Vertebrata dan Invertebrata Nilai dan Manfaat Keanekaragaman Hayati Nilai Keanekaragaman Hayati Nilai Ekonomi Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan dapat mendatangkan devisa. Misal untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Contoh bahan baku industri yaitu kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk industri mebel, teh dan kopi untuk industri minuman, padi dan kedelai untuk industri makanan, serta ubi kayu untuk menghasilkan alkohol. Contoh rempah-rempah yaitu lada, cengkeh, dan pala. Contoh tanaman perkebunan yaitu kelapa sawit dan karet. Nilai Biologis Keanekaragaman hayati memiliki nilai bilogis atau penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen O2 yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernapasan serta menghasilkan zat organik, misal biji, buah, dan umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan bahan makanan dan bahan sandang oleh manusia. Beberapa jasad renik digunakan dalam pembuatan makanan, misal untuk membuat tempe, oncom, dan kecap. Nilai biologis penting lainnya yaitu sebagai sumber plasma nutfah 12 plasma benih. Nilai Ekologis Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misal hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi. a Sebagai paru-paru bumi. b Dapat menjaga kestabilan iklim global. Nilai Sosial Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan menjadi sarana rekreasi dan pariwisata. Contoh tempat rekreasi dan pariwisata yang sekaligus menjadi kawasan pelestarian keanekaragaman hayati adalah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di Bandung. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan Contoh a Padi sebagai bahan pangan. b Pohon jati sebagai baahn bangunan atau perumahan. c Mengkudu sebagai obat tradisional. Sumber Pendapatan/Devisa Contoh a Kayu, rotan, dan karet sebagai bahan baku industri. b Cendana dan rumput laut sebagai baahn baku kosmetik. Sumber Plasma Nutfah Di dalam hutan terdapat beberapa jenis tumbuhan dan hewan yang mempunyai sifat unggul. Oleh karena itu, hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen. Manfaat Ekologi Selain berfungsi untuk menunjag kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Manfaat Keilmuan Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Manfaat Keindahan Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat memperindah Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Macam, Dan Contoh Pencemaran Lingkungan Beserta Cara Penanggulangannya Lengkap Faktor penyebab penurunan keanekaragaman hayati Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman antara lain 1. Faktor alam yaitu bencana alam banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi ataupun sunami. Peristiwa ini dapat menyadarkan manusia bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian keanekaragaman makhluk hidup. 2. Faktor manusia, dapat menyebabkan penurunan jumlah keanekaragaman misalnya Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab. Pembuangan limbah industri yang sembarangan. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya. Daftar Pustaka Hermawan, Hendra. Buku Ajar Biologi Kelas X Semester 1. Surakarta CITRA PUSTAKA. Hidayat, Muhammad Luthfi dan Dewi Retnaningati. 2012. Biologi Kelas X Semester 2. Klaten PT Intan Pariwara. diakses pada 11 November 2015, pukul diakses pada 20 Oktober 2015, pukul diakses pada 20 Oktober 2015, pukul Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

fenomena berikut yang menunjukkan adanya variasi pada makhluk hidup adalah